Mengenal Lebih Dekat Tentang Dejavu Lengkap Dengan Penjelasan Ilmiah

dejavu adalah

Dirgasatya.com – Pernahkah Anda ketika sedang berpergian atau sedang melakukan sesuatu tiba-tiba merasa bahwa hal yang Anda lakukan saat itu seperti pernah Anda lakukan jauh hari sebelumnya.

Perasaan itulah yang disebut dengan Dejavu. Lantas apa itu Dejavu dan bagaimana penjelasan ilmiahnya? Silahkan simak penjelasan berikut ini.

Dejavu atau Deja Vu sendiri berasal dari bahasa Prancis yang secara harfiah berarti “pernah dilihat”. Dejavu merupaka fenomena yang mana membuat seseorang merasakan sensasi yang kuat bahwa suatu peristiwa atau pengalaman yang saat itu ia lakukan sudah pernah di alami di masa lalu.

Beberapa orang meyakini bahwa dejavu ini bagian dari ramalan atau hal mistis. Namun pendekatan ilmiah menolak hal itu. 

Penjelasan Ilmiah tentang Dejavu

Dalam pendekatan ilmiah, Deja Vu adalah anomali ingatan yang membuat kesan berbeda bahwa sesuatu yang dialami diingat kembali.

Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa arti dari “mengingat” ini cukup kuat dalam berbagai kasus. Hanya saja untuk pengalaman “sebelumnya” (kapan, dimana, bagaimana) ini masih sulit dipastikan bahkan diyakini tidak mungkin.

Setidaknya ada dua jenis Dejavu yang diyakini ada. Yakni jenis Patologis yaitu jenis dejavu yang berhubungan dengan epilepsi, dan jenis non-patologis yang meruapkan fenomena psikologis dan dialami orang yang sehat.

Baca Juga : Mengenal Apa itu Bipolar, Pengertian dan Gejalanya

Apakah Dejavu Berbahaya ?

Dalam sebuah penilitian di tahun 2004, menyebut bahwa sekitar dua per tiga populasi pernah mengalami dejavu.

Hal ini diperkuat dengan studi lain yang menyatakan bahwa 31% hingga 96% individu dengan kondisi sehat melaporkan pernah mengalami dejavu. Dengan data studi ini maka dinyatakan bahwa Deja Vu  pengalaman umum dan dianggap normal.

Meskipun dinyatakan hal normal, ternyata dejavu yang berkepanjangan atau sering dirasakan juga merupakan gejala penyakit neurologis atau psikiatris. Terlebih jika dibarengi dengan gejala lain seperti halusinasi.

Para peneliti juga mencoba mencocokan antara deja-vu dengan gangguan mental, seperti kecemasan, dan skizofrenia. Namun hasilnya menyatakan bahwa kedua hal tersebut tidak ada korelasinya sama sekali.

Pendekatan terkuat ada pada Dejavu patologis yakni yang berhubungan dengan epilepsi. Lebih tepatnya adalah epilepsi lobus temporal. Karena korelasi yang ditemukan ini maka para peneliti berspekulasi bahwa Dejavu adalah sebuah anomali neurologi yang terkait dengan energi gelombang listrik yang tidak wajar di dalam otak.

Orang yang Mengalami Dejavu

orang yang mengalami dejavu
Ilustrasi orang yang mengalami dejavu

Beberapa orang mengalami gejala epileptik ringan secara teratur. Sehingga para peneliti menduga bahwa kelainan neurologis ringan ini yang terjadi saat kita mengalami Dejavu.

Gimana dengan Gen? Apakah Dejavu ada hubungannya dengan gen pada manusia? Para peneliti saat ini sedang meneliti gen LGII pada kromosom 10 yang diduga memiliki hubungan dengan Dejavu.

Karena beberapa bentuk dari gen tertentu memiliki hubungan dengan epilepsi ringan. Namun untuk hasil dari penelitian ini masih belum pasti.

Namun pada tahun 2008 pernah dilakukan studi serupa, dan para peneliti yang melakukan studi pada tahun tersebut menyatakan bahwa Dejavu tidak diyakini sebagai pengalaman disosiatif patologis.

Baca Juga : Mengenal Anxiety Disorder Lengkap Dengan Gejala Dan Penanganannya

Kesimpulan

Dengan ini kita bisa mengetahui bahwa Dejavu bisa dijelaskan secara ilmiah. Pada intinya Dejavu adalah hal yang wajar dan terjadi di sebagian besar populasi manusia.

Meskipun demikian, Dejavu yang terjadi secara sering merupakan sebuah pertanda yang tidak wajar pada kesehatan psikiatris dan neurologis.

Jika merasa memiliki pengalaman Dejavu yang sering disertai dengan gejala halusinasi dan kejang, maka sebaiknya silakan melakukan pemeriksaan ke dokter ahli.

saya adalah dirga satya seorang guru di sebuah lembaga pendidikan yang berpengalaman dalam bidang pendidikan, teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia

You May Also Like